MENYELESAIKAN
PERSAMAAN REAKSI KIMIA
Pertanyaan = Bagaimana sih cara
penyelesaian persamaan reaksi kimia? Kok sepertinya ribet ya?
Jawaban:
Sebenarnya
mudah, namun butuh ketelitian. Intinya adalah jumlah atom di kiri (bagian
reaktan) harus sama dengan di kanan (bagian produk).
Modal utama
untuk dapat menyelesaikan persamaan reaksi kimia ini harus mengetahui muatan
suatu ion. Bisa dilihat di tabel dibawah. Jika ion yang dicari tidak ada di tabel
ini, bisa ditanyakan melalui komen dibawah atau bisa dicari di google. :)
Udah paham
yang atas?. Lanjut.
Ada angka
koefisien dan angka indeks. Yuk liat gambar.. (reaksi antara kalsium oksida dengan asam klorida)
Angka koefisien
disana menunjukan bahwa terdapat 1 molekul senyawa kalsium oksida (CaO) dan 2
molekul asam klorida (HCl) bereaksi membentuk 1 molekul CaCl2 dan 2 molekul H2O. Angka koefisien ini dapat berubah-ubah
tergantung reaksinya dengan senyawa lain. Yang tidak bisa diubah
adalah angka indeks. Tidak ada nantinya CaCl3 atau CaCl4 kecuali
suatu saat nanti ada yang menemukan, yaa.. jadinya senyawa tersebut bisa jadi
ada. Lihat gambar berikut yuk.. (reaksi antara besi (III) klorida dengan natrium hidroksida)
Lets Try
This Problem !
Berapa angka koefisien dan angka indeks pada reaksi berikut. (reaksi antara natrium sulfat dengan perak nitrat)
==================
Bagaimana
cara menyelesaikan persamaan reaksi berikut? (reaksi antara seng sulfida dengan asam klorida)
1. Seimbangkan jumlah atom
LOGAM di sisi kiri dan kanan.
Dalam soal ini Zn (seng). Disisi kiri dan kanan sama, 1 atom Zn di kiri
dan 1 atom Zn di kanan.
2. Seimbangkan jumlah atom NON
LOGAM di sisi kiri dan kanan.
Dalam soal ini S (sulfur) dan Cl (klorida). Sulfur sudah seimbang (satu
di kiri satu di kanan). Klorida (Cl) belum setara. Di kiri 1 (HCl) sedangkan di
kanan 2 (ZnCl2). Tambahkan angka pada sisi yang senyawanya kurang atom Cl. Agar sama, berikan 2. Yaitu dengan menambahkan angka koefisien sebanyak 2 pada HCl. Sekarang,
lihat. Jumlah atom klorida sisi kiri dan kanan sudah sama kan?
3. Seimbangkan jumlah atom H
(hidrogen) di sisi kiri dan kanan.
Sudah seimbang bukan? Jumlah H di kiri ada 2 karena 2HCl dan di kanan ada
2 karena ZnCl2.
4. Seimbangkan jumlah atom O
(oksigen) di sisi kiri dan kanan.
Unfortunately, dikedua sisi tidak ada atom O jadi langkah ini dilewat.
5. Check n recheck.
Sisi Kiri Sisi
Kanan
Zn = 1 Zn
= 1
S = 1 S
= 1
H = 2 H
= 2
Cl = 2 Cl
= 2
Hasilnya:
Selesai ;)
Contoh lagi:
Setarakan persamaan reaksi berikut. (logam aluminium direaksikan dengan besi oksida campuran (karena sebenarnya terdiri dari FeO dan Fe2O3 ).
Setarakan persamaan reaksi berikut. (logam aluminium direaksikan dengan besi oksida campuran (karena sebenarnya terdiri dari FeO dan Fe2O3 ).
Spesial untuk beberapa soal,
penyelesaiannya tidak bisa menggunakan cara diatas namun prinsipnya adalah
sama.
- Penyetaraan unsur-unsur bebas dilakukan paling akhir untuk mempermudah penyelesaian persamaan kimia.
- Karena aluminium (Al) dan besi (Fe) diatas terdapat unsur bebasnya, maka penyetaraan terlebih dahulu untuk unsur selain Al dan Fe, yaitu oksigen. Di kiri terdapat 4 dan di kanan terdapat 3. Agar sama, maka Fe3O4 ditambahkan angka koefisien 3 sedangkan Al2O3 sebesar 4. Dengan kata lain, agar jumlah oksigen di kiri dan di kanan menjadi sama yaitu 12.
- Setelah itu, barulah setarakan aluminium (Al) dan besi (Fe). Karena aluminium di kiri satu sedangkan di kanan 8. Maka aluminium di kiri ditambahkan angka koefisien sebesar 8. Sedangkan besi diberikan 9.
- Check n recheck.
Sisi Kiri Sisi
Kanan
Al = 8 Al = 8
Fe = 9 Fe
=9
O = 12 O
= 12
Daftar
Pustaka:
Rahayu, Iman.
2009. Praktis Belajar Kimia Kelas 10. BSE
Brady, James
E. 1999. Kimia Universitas. Binarupa Aksara